Sunday, May 16, 2010

POLUSI

Jangan kau rampas masa depanku..
Setelah kau renggut masa laluku..

Lihatlah asap debu beracunmu.. yang tak henti bagai kereta api
Tidakkah kau sadari..berapa banyak bayi yang mati karena polusi
Bukit hijau tempat bermainku dulu..
Tlah berganti dengan pabrik-pabrik industri

Laut biru tempat aku mencari cumi
Ditemani terang rembulan dalam perahu nelayan..
Menjadi hitam legam..
Bau busuk limbah..

Entah apalagi yang harus kuhisap setiap hari,
Karbon monoksida, nitrogen, metana, etana, sulfur, belerang
Campur aduk mendarah daging dalam detak nadiku
Bagai suntik mati yang menggiringku perlahan pada gerbang kematian

Apakah kau buta... tak mampu melihat realita??
Apakah kau tuli..tak mampu mendengar jerit hati kami?
Demi uang nyawa rakyat kau gadaikan?

Di atas atapku kabel-kabel listrik tegangan tinggi..
Di halaman rumahku galian pipa-pipa gas industri..
Di depan, belakang sekelilingku pabrik-pabrik kimia berdiri..

Lalu kemana kami harus pergi...
Jika uang ganti rugi pun tak kau beri
Haruskah kami melacurkan diri..
Demi mimpi dan kehidupan yang lebih manusiawi??